Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Penampilan Kera Kecil Yang Tampan 



Penampilan Kera Kecil Yang Tampan 

0Ji An'an melewati jalan kecil di ranting-ranting bunga. Dengan perasaan sedih, ia mencoba membayangkan seolah ada cahaya yang berkilau dan…, Gu Nancheng berdiri di ujung jalan sana.     
0

Pria itu berdiri dengan satu tangan di sakunya, melihat ke belakang di bawah sinar matahari yang cerah.     

"Qianmo, seseorang akan jatuh cinta ketika melihat sesuatu yang paling indah di dunia. Bagiku hal pertama yang terlihat indah adalah saat mengingatmu."     

Dalam bayangan, pria itu memetik seuntai bunga mawar dan berjalan mendekat.     

Sosok badan yang lebih tinggi sedikit darinya itu menengok ke arahnya dengan agak menunduk. Sambil tersenyum menggoda, pria itu berbisik di telinganya.     

"Sekarang, hanya tinggal satu hadiah yang belum kuberikan padamu."     

Ji An'an menggigit bibirnya, sudut bibirnya agak gemetar.     

Mendengar suara dalam ingatannya, wanita ini dengan halus menjawab, "Apa itu?"     

Tangan pria itu menyentuh rambutnya, "Gu Nancheng…,"     

Membayangkan itu, mata Ji An'an dipenuhi dengan air mata. Ia pun tidak tahan untuk tersenyum.     

"Kapan aku bisa membuka hadiahku ini? Aku yakin kamu tidak akan melepaskannya." Aura liar pria itu menyelimutinya, dahinya menempel di tubuhnya, bahkan saling mendekat dengan penuh gairah.     

Seolah melihat bulu mata yang panjang dan lebat milik pria itu, senyuman yang genit dan nakal itu pun terlukis di bibirnya.     

Pria itu sungguh seperti serigala yang nakal dan liar. Walau demikian, ia hanya berlutut di depan Su Qianmo dan membiarkan wanita ini naik ke atasnya!     

Su Qianmo tersenyum lembut dan bertanya, "Bagaimana cara membukanya?'"     

"Apakah kamu tidak ingin melihat tubuhku?" Gu Nancheng meraih tangannya, wanita ini pun bersandar pada kerah kemejanya yang beberapa kancingnya telah terbuka. Ia pun meraba otot-ototnya yang kuat dengan halus. Tangan lain pria itu pun makin liar, tangan tersebut dengan kuat merangkul pinggangnya yang ramping.     

Su Qianmo hanya bisa tertahan dalam pelukannya yang dingin. Seketika lengkungan rok yang kusut itu tertiup angin.     

"Gu Nancheng! Kamu pernah bilang bahwa sebelum aku dewasa, kamu tidak akan mendekati dan menyentuh tubuhku!"     

"Namun kamu tetap boleh mendekat padaku…." Kemudian ia lanjut berkata dengan suara pelan, "Aku jamin tidak akan melakukan apapun! Aku ingin sesuatu yang paling indah di dunia ini. Semua yang kumiliki… akan kuberikan padamu dengan seutuh-utuhnya!"     

"Gu Nancheng kamu bener-bener tidak tahu malu sekali!"     

Dalam ingatannya, Gu Nancheng menarik bibirnya dan tersenyum genit. Wajahnya yang begitu indah memiliki kekuatan yang memikat dan membuat semua orang terpikat. Walau demikian pria itu tidak memiliki karakter lembut sedikit pun, hanya memiliki keindahan yang maskulin.     

Gu Nancheng membuka sebagian besar kemeja, memperlihatkan otot yang kuat, otot dada yang kokoh dan bahu yang keras, "Qianmo, terimalah aku…"     

"Aku menolak! Aku masih terlalu muda dan tidak tertarik untuk melihat tubuh seorang pria!"     

Namun pria itu dalam sekejap menggigit telinganya dengan keras, seolah sedang menghukumnya, "Wanita bodoh, kamu punya kesempatan untuk memeriksa dan menguji kejantananku. Di kalangan para wanita, hal itu adalah suatu kehormatan yang tidak terkira. Namun lihat, kamu malah menolaknya?"     

******     

Sudut mulut Ji An'an tampak tersenyum tipis. Sayangnya, ada sesuatu yang membuatnya tersadar dari fantasinya. Ya, seekor monyet kecil seketika jatuh dari cabang pohon yang lebat dan masuk ke dalam pelukannya.     

'Hey, dari mana asal monyet ini?'     

Monyet kecil ini memiliki penampilan yang imut, matanya berwarna hitam dan lebar seperti buah anggur. Tangan kecil si monyet juga merangkul leher wanita ini dengan kuat dan tampak berusaha naik kembali ke atas pohon.     

Seketika Ji An'an merasakan ada yang hilang dari lehernya. Astaga! Ternyata itu adalah liontin yang diberikan Gu Nancheng padanya!     

"Kembalikan padaku! Barang itu tidak boleh dibawa untuk main-main…"     

Setelah gelang kristal kecil itu diputuskan Beiming Shilan, gelang tersebut dibanting sampai jatuh berantakan di lantai. Sejak saat itu Ji An'an hanya bisa menyimpan liontinnya saja dan kalung perak yang ada di lehernya.     

"Cit…. cit!" Monyet kecil itu melompat di antara cabang-cabang, melihat ke belakang dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa pemilik benda yang ada di tangannya itu tidak mengikutinya…     

"Huh!!! Monyet kecil…, jangan nakal…!!! Kembalikan kalung itu ke Kakak." Ji An'an mengejarnya sampai masuk ke deretan rumah-rumah kecil dalam wilayah halaman rumah besar Keluarga Beiming.     

Monyet kecil itu berjongkok di depan jendela sambil menunggu. Melihat wanita ini mendekat, ia pun bergerak masuk jendela yang memiliki rongga bermotif bunga.      

Ji An'an melihat ke dalam jendela yang ditutupi tirai tebal.     

'Hmmmm tampaknya di sini adalah gudang, apakah ada orang yang tinggal di sini?     

Ji An'an memutar pegangan pintunya dan ternyata tidak di kunci. Ia pun membuka pintu tersebut dan masuk.     

Ruangan dalam rumah itu tampak gelap gulita dan tercium bau amis yang amat pekat.     

Saat wanita ini mencari saklar lampu, pintu yang terbuka di belakangnya seketika terbanting dan menutup jalan masuknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.